Senin, 09 Januari 2012

Bird banding Ala Bocah Bocah Jogja


Pada tanggal 6 sampai 12 februari 2011 diselenggarakan serangkaian acara Pengenalan  penandaan burung pada burung pantai dan diskusi upaya konservasi penyelamatan satwa dan lingkungan hidup oleh PPBJ (Paguyuban prngamat burung jogja). Kegiatan diawali tanggal  6 februari 2011 yaitu diskusi upaya konservasi penyelamatan satwa dan lingkungan hidup bertempat di FKH UGM di lantai tiga yang diikuti dari berbagai instansi, LSM, mahasiswa, dan dosen dari beberapa universitas dengan jumlah peserta kurang lebih 40 peserta. Acara berlangsung menarik mulai dari awal hingga akhir tentang pengenalan konservasi harimau “harimau kita”, PNPM tentang masyarakat mandiri, penandaan burung/Bird banding oleh Wildlife Conservation Society (WCS).  Menurut Abdu acara diskusi ini sangat menarik dan bermanfaat, selain mengajak, memotivasi kita juga agar kita ikut peduli akan kelestarian flora fauna dan lingkungan sekitar.
            Berlanjut ke tanggal 7 sampai 12 februari 2011 tentang Pengenalan  penandaan burung pada burung pantai yang bertempat di Pantai Trisik Kulon Progo, Yogyakarta. Beberapa teman teman yang mengikuti acara ini diantaranya dari beberapa universitas  antara lain  KPB BIONIC UNY, MATALA BIOGAMA UGM, PELATUK UNNES, KSSL FKH UGM, KP3 BURUNG kehutanan UGM, BIOLASKA UIN SUNAN KALIJAGA. Setelah acara diskusi, malam harinya teman teman mulai berdatangan ke Pantai Trisik untuk melanjutkan kegiatan bird banding. Setelah semua berkumpul diawali dengan sesi perkenalan antara peserta dan trainer dilanjutkan  kegiatan keesokan harinya dengan bangun pagi, sholat, sarapan lalu breefing tentang perkenalan, pembagian alat tangkap, dan pembagian kelompok yang didampingi oleh 2 trainer yaitu Iwan Londo dan Fransisca Noni dari WCS  yang sudah mendapat izin dari LIPI dan tidak lupa ada saudara Ipin dan Andri yang ikut membantu kegiatan . Kegiatan inipun berlanjut hingga latihan pemasangan jaring kabut pada sore harinya. Begitu pula hari kedua hampir sama kegiatan hari pertama namun pada hari kedua dilakukan  survei lokasi burung untuk pemasangan jaring kabut.
            Kesan menarik karena saya mendapatkan pelajaran baru, pengalaman baru mengenai cara pemasangan alat tangkap meski cuacanya sangat panas dan  awalnya agak kesusahan karena baru pertama kali.
Pada hari ketiga sampai hari kelima kegiatan memasang jaring kabut dispot spot yang sudah ditentukan, pukul 05:00 bangun pagi sholat subuh, sarapan, dan diteruskan dengan memasang jaring kabut secara berpindah disekitar base camp, laguna, muara sungai dan pesisir pantai. Beberapa jenis burung  yang berhasil terjerat dan dicincin diantaranya jenis burung teresterial antara lain Cabak kota (Caprimulgus affinis), Burung madu sriganti (Nectarinia jugularis), Cici padi (Eisticola exilis), Prenjak padi (Prinia inornata), Walet linchi (Colocalia linchi), Walet sarang hitam (Collocalia maxima), Gemak loreng (Turnix suscitator), Gemak tegalan (Turnix sylvatica), Cinenen pisang (Orthotomus sutorius), Kerak basi besar (Acrocephalus orientalis), Wiwik kelabu (Cacomantis merulinus), Cinenen kelabu (Orthotomus ruficeps) dan setelah beberapa malam begadang, pada hari terakhir kami mendapat satu jenis burung pantai yaitu Cerek jawa (Charadrius javanicus) yang merupakan burung endemik jawa. Untuk jenis burung pantai selain dicincin juga diberi bendera warna hitam-orange yang  berarti ditandai  di Pulau Jawa dan sekaligus untuk memantau pergerakan burung ini.

By : Abdu Rohman


Tidak ada komentar:

Posting Komentar