Lokasi ke dua di surabaya, setelah bangun pagi sholat subuh, sarapan kami pun bergegas berangkat ke lokasi pengamatan sekitar rawa rawa. Bertiga kami berpisah dengan teman teman lain (saya, Ritia, Arif hensem). Dengan PD nya mas hensem meninggalkan bekal yang sudah saya siapkan, malah hanya membawa 1 botol air minum 500 ml. Mantap.. 500 ml buat 1 hari pengamatan di rawa yang panas.wuadehhh.
La ada cerita konyol lagi ne. Waktu kami melakukan pengamatan burung di area sekitar rawa, diperjalanan teman saya (Ritia) terjebak di tanggul lumpur yang belum kering, dengan celana yang kotor dengan banyak lumpur dia pun saya suruh membersihkan di tambak,,eee.. malah di kejeblos masuk ke tambak membuat saya dan hensem tertawa. Dengan jiwa sosialnya si master hensem menawarkan untuk mengambilkna alas kaki Ritia yang terperangkap di lumpur. Dengan spontanitas saya pun menyuruh arif untuk maju ke ujung pohon yang melintang ke tambak. Tak tau nya dia ikut terjebur ke dalam tambak.hahaa.. maaf kawan iseng iseng. Alhamdulilah setelah beberapa hari mengikuti pengamatan di suramadu teman kami mendapat juara 3.
Di sana lah saya mulai belajar dari alam. Tak selamanya proses belajar itu efektif di kelas tapi terkadang kita juga harus belajar langsung dari alam. Abdu Rohman.La ada cerita konyol lagi ne. Waktu kami melakukan pengamatan burung di area sekitar rawa, diperjalanan teman saya (Ritia) terjebak di tanggul lumpur yang belum kering, dengan celana yang kotor dengan banyak lumpur dia pun saya suruh membersihkan di tambak,,eee.. malah di kejeblos masuk ke tambak membuat saya dan hensem tertawa. Dengan jiwa sosialnya si master hensem menawarkan untuk mengambilkna alas kaki Ritia yang terperangkap di lumpur. Dengan spontanitas saya pun menyuruh arif untuk maju ke ujung pohon yang melintang ke tambak. Tak tau nya dia ikut terjebur ke dalam tambak.hahaa.. maaf kawan iseng iseng. Alhamdulilah setelah beberapa hari mengikuti pengamatan di suramadu teman kami mendapat juara 3.
1.. |
2.. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar