Selasa, 10 Januari 2012

KPB BIONIC UNY Mengikuti “2nd Annual Baluran-PLN Birding Competition 2011”


Pada tanggal 13-17 Juli 2011 kemarin, Kelompok Pengamat Burung BIONIC (KPB BIONIC) Universitas Negeri Yogyakarta mengikuti “2nd Annual Baluran-PLN Birding Competition 2011” yang diselenggarakan oleh Taman Nasional Baluran Situbondo. Diikuti sekitar 64 tim dari beberapa Universitas, Taman Nasional, bahkan peserta dari luar negeri, diantaranya UNAS, UI, IPB, ITB, UIN Sunan Kalijaga, ITS Surabaya, UNY, UGM, UNNES Semarang, UNAIR, UNJ, UNDIP, UNM Malang, PPBJ, TN Karimun Jawa, TN Alas Purwo, Bali Barat National Park, TN Gunung Merapi dan dari negara Cheko. Acara ini sebelumnya telah diadakan pada tahun 2010 dan kembali diadakan pada tahun ke-2 oleh Taman Nasional Baluran di tahun 2011, selain bertujuan menyerukan konservasi juga menjadi ajang berkumpul pangamat burung dari seluruh Indonesia. KPB BIONIC sendiri menurunkan 11 tim untuk mengikuti event ini berjumlahkan 33 orang mahasiswa biologi.
Karakter habitat Taman Nasional Baluran sendiri sangat beragam menjadikan jenis burung yang ada juga beragam. Iklim yang sangat kering karena karena curah hujan yang sangat rendah (antara 900-1600 mm/tahun) menjadikan kawasan ini didominasi oleh tipe hutan musim dengan pepohonan yang tidak terlalu rapat. Ada beberapa lokasi yang menjadi spot pengamatan antara lain Savana Bekol, Hutan Ever Green, Pantai Bama dan jalur baru pengamatan seperti Balanan, hutan Mantingan, bukit Talpat. Jika kita melewati jalur Savana Bekol maka kita akan melihat  savana yang luas membentang, teman teman sering menyebutnya  afrikanya Indonesia. Jalur Hutan Evergreen yaitu hutan yang konon katanya pohon akan tetap hijau meski pada musim kemarau disini kita akan bertemu banyak jenis burung semak ataupun pelatuk, ketika sesampainya di Pantai Bama kita akan disambut segerombolan Macaca dengan perilakunya berusaha merebut makanan yang kita bawa, di pantai ini kita juga bisa snorkling, karena struktur pesisir pantai yang landai dan banyak ikan hias serta biota laut seperti bintang laut, bintang mengular, kerang dan lainnya. Jika kita menyusuri jalur baru seperti Balanan, di ujung Balanan kita akan disuguhi pemandangan tebing pantai yang indah dengan laut yang biru. Selama 5 hari mengikuti lomba banyak pengalaman baru yang kami dapat. Beberapa jenis Burung yang berhasil kami temui seperti : Cucak Kutilang (Pycnonotus aurigaster), Merbah Cerukcuk (Pycnonotus goiavier), Sepah Kecil (Pericrocotus cinnamomeus), Kangkareng Perut-putih (Anthracoceros albirostris), Punai Gading (Treron vernans), Cekakak Sungai (Halcyon chloris), Tekukur Biasa (Streptopelia chinensis), Raja udang Biru (Alcedo coerulenscens), Dederuk Jawa (Streptopelia bitorquata), Layanglayang Loreng (Hirundo striolata), Bentet Kelabu (Lanius schach), Kacamata Biasa (Zosterops palpebrosus), Bondol Jawa (Lonchura leucogastroides), Gelatik Jawa (Padda orizyvora), Bondol Peking (Lonchura punctulata), Bondol Haji (Lonchura maja), Kipasan Belang (Rhipidura javanica),Cangak Laut (Ardea sumatrana), Kekep Babi (Artamus leucorynchus), Cabai Jawa (Dicaeum trochileum), Perenjak Jawa  (Prinia familiaris), Kapasan Kemiri (Lalage nigra), Caladi Tilik (Dendrocopus moluccensis), Layanglayang Asia (Hirundo rustica), Walet Linchi (Collocalia linchi), Srigunting Kelabu  (Dicrurus leucophaeus), Gagak Hutan (Corvus enca), Ayam hutan Merah (Gallus gallus), Gemak Loreng (Turnix suscicator), Ayam hutan Hijau (Gallus varius), Merak Hijau (Pavo muticus), Alap alap Capung (Microhierax fringillarius), Srigunting Hitam (Dicrurus macrocercus), Elangular Bido (Spilornis cheela) dan masih banyak lagi. Sedangkan list data  Taman Nasional Baluran tercatat kurang lebih 171 jenis burung. Jika kita berkunjung di Taman Nasional Baluran anda akan disambut dengan panorama keindahan alam padang savana, disore hari menikmati matahari terbenam dan dipagi harinya anda akan dimanjakan dengan sunrise, jangan lupa juga untuk melihat Burung Merak Hijau (Pavo muticus), burung yang terkenal dengan keindahan bulu bulunya yang tidak terlalu sulit untuk kita temui serta Banteng yang sekarang statusnya terancam punah karena perubahan iklim faktor lingkungan dan manusia.







Serangkaian acara perlombaan yang dilaksanakan seperti lomba pengamatan burung, cerdas cermat, kuis, fotografi dan lomba hiburan bongkar pasang tenda. Juri pada lomba BBC 2011,  diantaranya Riza Marlon yaitu seorang fotografer Wildlife yang kerap disapa Bang Caca, Karyadi Baskoro seorang dosen UNDIP yang konsisten dengan konservasi dan biodiversity Indonesia yang akrab disapa Pak Bas, Iwan Setiawan seorang yang konsisten juga tentang konservasi indonesia dan beberapa juri lokal.(Abdu Rohman) ()






Tidak ada komentar:

Posting Komentar